Ambon– Tahun 2018, BPK Perwakilan Provinsi Maluku menjadi salah satu tuan rumah tempat penyelenggaraan Program Festival Film Kawal Harta Negara (FFKHN) atas kerja sama antara BPK RI dengan United States Agency for International Development (USAID) dalam proyek USAID CEGAH. Program FFKHN ini terdiri dari Kompetisi Film, Roadshow Film, Workshop Film dan Pitching Forum. BPK RI dan USAID melakukan Roadshow FFKHN di 6 kota diantaranya kota Ambon, dilaksanakan di Auditorium Kantor BPK Perwakilan Provinsi Maluku pada Sabtu dan Minggu (12 dan 13 Mei). Kepesertaan yang diundang dalam kegiatan FKKHN ini adalah siswa sekolah maupun perguruan tinggi, komunitas film, lembaga perfilman nasional dan kalangan jurnalis. Rangkaian kegiatan FFHKN ini dimulai dengan: 1) Pemutaran film pemenang FFKHN Tahun 2017 dari beberapa kategori berjudul “Gosip” dan “Takut Pacar”.
2) Penyampaian pelaksanaan kegiatan oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Maluku, Muhammad Abidin, di antaranya menyebutkan bahwa tujuan mengadakan kegiatan festival film ini adalah untuk meningkatkan keterlibatan publik dalam mendukung tugas dan fungsi BPK. Selain itu, untuk menciptakan gerakan sosial yang nyata dalam mendukung tugas BPK mengawal harta negara. 3) Sambutan Anggota II BPK, Agus Joko Pramono, meyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya bersama BPK dan USAID untuk melakukan pencegahan korupsi di tanah air, dengan mendorong keterlibatan masyarakat untuk memahami tugas BPK. “BPK adalah lembaga yang memeriksa semua keuangan negara, kita periksa TNI, kita periksa Kepala Desa, kita periksa Bupati dan lain sebagainya. Tidak ada institusi yang menggunakan uang negara yang tidak diperiksa oleh BPK.
Anggota II menjelaskan bahwa kota-kota roadshow dipilih karena potensi partisipasi masyarakat yang tinggi dan merupakan kota sumber seniman. Dengan mengusung tema refleksi perspektif publik tentang apa itu BPK dan bagaimana BPK bekerja, diharapkan bahwa masyarakat dapat menangkap perspektif bahwa yang paling mendasar dalam bekerja, harus menjaga Independensi, Integritas dan Profesionalisme. “Itu inti dasar BPK dalam bekerja. Tanpa inti dasar tersebut, pekerjaan di BPK itu percuma, karena BPK pada prinsipnya tidak mencari perbuatan jahat, tapi apakah yang dilakukan sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau tidak.” Tegasnya. Anggota II BPK berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya sekerdar festival, tetapi dapat menjadi visi misi bersama, mendorong pemeriksaan keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat, serta mengharapkan partisipasi masyarakat yang aktif dan cerdas dalam mendukung kerja BPK.
4) Dilanjutkan kembali dengan pemutaran film pemenang FFKHN 2017 berjudul “Ir. Sumarno” . 5) Acara Talkshow yang dibawakan oleh narasumber, B. Dwita Pradana, Inspektur Pemerolehan Keyakinan Mutu Pemeriksaan BPK RI, mengenai pengenalan tentang apa itu BPK, bidang tugas dan cara kerjanya, serta hal kerja sama dengan USAID dalam upaya mengawal harta negara. Ismail Basbeth, Sutradara, memberikan penjelasan dan pengalamannya dalam teknis pembuatan film secara profesional. Ary Nugroho, Program Manager USAID serta, Dewi Laila Sari, pakar citizen journalism menjadi pemungkas acara roadshow tersebut, memberikan penjelasan dan tanya jawab masing-masing terkait USAID dan program FFKHN, serta bagaimana teknis membuat video citizen journalism dengan baik.
6) Goes To School ke sekolah SMAN 1 Kota Ambon dan SMA Siwalima. Untuk SMAN 1 sebagai narasumber dibawakan oleh Arif Rahmansyah, Kepala Sekretariat Perwakilan dan SMA Siwalima Kota Ambon oleh Lukman R. Lumbantobing, Kepala Sub Auditorat Maluku II. Kegiatan Goes To School tersebut menjelaskan pemahaman kepada para siswa apa peranan fungsi dan tugas BPK dalam melakukan pemeriksaan pengelolaan tanggung jawab keuangan negara/daerah serta tanya jawab dengan siswa. 7) Kegiatan Media Visit ke salah satu Telivsi di Kota Ambon yang dibawakan oleh Lukman R. Lumbantobing, Kepala Sub Auditorat Maluku II.
Untuk hari terakhir kegiatan: 8) Pitching Forum, yakni para peserta diberi kesempatan untuk mendaftarkan ide cerita film yang akan dibuat, dan mempresentasikannya di hadapan para juri untuk memperoleh kesempatan meraih dana produksi. Panitia akan memilih satu ide cerita terbaik untuk masing-masing kategori fiksi dan dokumenter di setiap kota. Salah satu dewan juri, bapak Muhammad Abidin Kepala Perwakilan.