Berbagai kalangan menilai positif terobosan pansus Bank Maluku yang dipimpin ketua DPRD Maluku, Edwin A Huwae. Dua kasus terkait Bank Maluku adalah dugaan mark up pembelian lahan dan gedung di Surabaya bagi pembukaan kantor cabang Bank Maluku yang merugikan negara Rp7,6 milyar dan Repo Saham Bank Maluku ke PT Andalan Artha Advisindo (AAA) Securitas senilai Rp238,5 milyar.