SIWALIMA
Kamis, 31 Maret 2016
Ambon – Hujan deras yang mengakibatkan jalur jalan lintas Pulau Seram rusak berat, bukan menjadi tanggung jawab Pemprov Maluku, tetapi Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).
Kabag Humas Setda Maluku, Bobby Palapia kepada Siwalima di ruang kerjanya, Rabu (30/3) menanggapi keluhan sejumlah sopir angkot dan lainnya mengatakan, ruas jalan dengan jalur Masohi, Sepa, Waipia, Saleman, Besi, Wahai, Kobisonta dan Bula sebenarnya merupakan ruas jalan dengan status jalan nasional. Sehingga untuk mengatasinya, adalah lebih baik bagi pemerintah kabupaten untuk mengusulkan ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) agar nantinya BPJN Maluku dan Maluku Utara dapat mengatasinya.
“Ruas jalan Masohi, Sepa, Waipia, Saleman, Besi, Wahai, Kobisonta dan Bula merupakan ruas jalan nasional kewenangannya di Balai Jalan bukan di pemprov dalam hal ini Dinas PU. Bagusnya Pemkab langsung melayangkan usulan ke pusat,” kata Palapia.
Menurutnya, setiap ruas jalan yang ada di Maluku bahkan di daerah lain memiliki status, dan pemerintah akan bertanggungjawab berdasarkan status jalan tersebut. Jika status jalannya adalah status kabupaten maka pemerintah kabupaten yang akan mengerjakan jalan itu dan jika status jalannya provinsi maka pemprov yang bertanggungjawab.
Sebelumnya, sejumlah sopir taksi maupun angkot jalur lintas Seram meminta, perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Maluku maupun Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk segera mengatasi rusaknya jalur lintas Seram yang menghubungkan Kota Masohi dan Kota Bula.
Pasalnya, kondisi hujan yang terjadi beberapa hari belakangan ini di wilayah tersebut justru berdampak terjadinya banjir, tanah longsor dan jalan yang rusak yang pada akhirnya turut menghambat proses transportasi lintas darat yang menghubungkan dua kabupaten tersebut.
Adus (35) supir kendaraan taxi Bula-Masohi kepada Siwalima di Masohi, Senin (28/3) mengungkapkan, rasa keprihatinannya atas kondisi jalan yang rusak diakibatkan karena hujan yang terjadi belakang ini sehingga turut menghambat pekerjaannya.
Ia menuturkan, dirimnya berangkat dari Kota Bula ke Masohi sejak Sabtu sekitar pukul 12.45 Wit. Saat berada di kawasan Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Malteng terutama diseputar jalan lintas Seram terjadi banjir dan longsor pada beberapa lokasi, yang berdampak perjalanannya menjadi terhambat.
“Awalnya sekitar pukul 13.30 Wit kami dihadang oleh banjir di kawasan hutan lindung Wahai Seram Utara. Kemudian setelah berhasil keluar dari lokasi banjir, kami melanjutkan perjalanan. Namun, ada kejadian lagi sekitar 500 meter dari arah banjir sekitar pukul 14.45 Wit terjadi jalan ambles disekitar Negeri Wahai,” katanya.
Ia menyebutkan, pada jalur jalan tersebut air deras sangat kuat dan memakan badan jalan. Kondisi tanah juga sangat labil dan mudah runtuh menutupi sebagian jalan.
“Akhirnya kami tertahan sekitar satu jam. beruntung berkat bantuan warga yang membawa plat besi untuk diletakan dijalan barulah semua kendaraan bisa lewat,” tuturnya.
Diungkapkan, setelah lepas dari banjir perjalanan kemudian dilanjutkan.Namun sekitar setengah jam lagi dari jarak tempuh perjalanan. Ia bersama dengan sejumlah penumpang lainnya menemukan kejadian tanah longsor dan pohon berukuran besar tumbang menghadang jalan di kawasan Trans KM 5 Negeri Bessi, yang masih berada di kawasan Seram Utara, Kabupaten Malteng.
Saat itu kendaraan yang dijokinya itu hendak naik tanjakan jalan gunung SS.
Pohon dan tanah dari bukit yang berada disamping badan jalan menutupi jalan mereka, sehingga sempat tertahan kurang lebih satu setengah jam lagi. Beruntung supir bersama warga saling bantu untuk memindahkannya.
“Akibat sejumlah kejadian itu waktu kami tersita dijalan sangat banyak. Kalau biasanya kecepatan di atas 100 KM/jam sekitar 7 sampai 8 jam perjalanan sudah bisa tiba di Masohi. Itu waktu normal perjalanan kami. Tapi karena sejumlah kejadian itu akhirnya waktu kami banyak tersita dan memakan waktu 10 sampai 11 jam perjalanan,”tuturnya.
Untuk kelancaran transportasi di jalan lintas Seram,Ia minta perhatian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Malteng dan Provinsi Maluku dapat bertindak untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Saya dan teman-teman supir yang lain berharap, dinas terkait dalam hal ini dari Pemkab Malteng dan Pemprov Maluku segera mengambil tindakan cepat. Sebab akibat sejumlah kejadian itu perjalanan terhambat, dan bukan tidak mungkin kejadian yang sama akan kembali terulang,” harapnya.(S-43)
– See more at: http://www.siwalimanews.com/post/jalan_lintas_seram_rusak_tanggungjawab_bpjn#sthash.Dwz76HIG.dpuf